
Belum Serah Terima Sudah Retak, Ketua DPD Bidik Bengkulu “Itu Pembangunan SMK di Benteng”
BundaranNews.com_ DPD Ormas Bidik Provinsi Bengkulu cukup menyayangkan pembangunan beberapa gedung sekolah yang tidak dibangun dengan sebaik-baiknya, salah satunya gedung sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Bengkulu Tengah. Pasalnya, belum serah terima, pembangunan di Sekolahan tersebut sudah retak.
Ketua DPD Ormas Bidik Provinsi Bengkulu, Zamhori Harianto, sangat menyayangkan pembangunan gedung sekolah tersebut.
“Ada tiga fisik pembagunan di SMK Negeri 3 Bengkulu Tengah ini, yakni ruang UKS, ruang LAB dan ruang RPS dengan anggaran milyaran yang berbeda beda”, katanya Selasa siang (14/03/2023).
Ia menjelaskan, bahwa sesuai dengan Peraturan Mendikbud nomor 8 tahun 2018 tentang petunjuk operasional dan alokasi khusus fisik bidang pendidikan Dak reguler, sudah semestinya pembangunan sekolah tersebut lebih baik.
“Jika sesuai dengan petunjuk dan peraturan dari Mendibud no. 8 tahun 2018 terkait petunjuk operasional dan alokasi khusus fisik bidang pendidikan Dak reguler tentunya pembangunan sekolah ini lebih baik. Beda hal dengan pembangunan SMKN 3 Benteng tahun 2022 yang diduga Mar-up dan menjadi ajang korupsi dan menguntungkan orang lain atau pihak pengguna anggaran”, cetusnya
Kemudian, pihaknya sangat menyayangkan pembangunan itu sudah retak lantaran belum serah terima.
“Tapi sangat di sayangkan belum serah terima dinding sudah ada yang retak. Dari hasil investigasi DPD Ormas Bidik, adanya dugaan Mar-up bahan yang di gunakan seperti cor sloof, kolom, dan balok menggunakan koral dan sirna/pasir campur tanah”, tambahnya.

Lebih jauh, pihaknya telah mengirimkan surat klarifikasi terkait pembangunan sekolah tersebut. Namun Kepsek SMK Negeri 3 Bengkulu tengah enggan memberi jawaban baik secara tertulis atau secara lisan, Ormas Bidik Prov. Bengkulu akan segera membuat laporan terkait hal ini.
“Untuk diketahui, dalam persyaratan teknis bangunan sekolah, sekolah adalah salah satu fasilitas umum yang harus memiliki tingkat keamanan yang cukup tinggi dan memiliki usia pemakaian minimum 20 tahun, ini belum seumur jagung sudah retak. Maka kami DPD Ormas Bidik akan membuat laporan ke Aparat Penegak hukum secepat nya, karena dugaan pembangunan tidak berkualitas dan akuntitas asal jadi”, tuturnya.(Red)
More Stories
Pemdes Pelajau Adakan Pra-pelaksanaan Titik-Nol Kegiatan Desa TA 2025
Kabar Desa_ Pemerintah Desa Pelajau Kecamatan Karang Tinggi Kabupaten Bengkulu Tengah mengadakan Pra-pelaksanaan titik nol kegiatan desa pada tahap 2 Tahun anggaran 2025. Jum’at(20/6/2025).
Pemdes Taba Baru Gelar Kegiatan Penyaluran BLT-DD TA 2025 Kepada 17 KPM
Kabar Desa_ Senin(16/6/2025) bertempat dikantor desa setempat, Pemdes Taba Baru Kecamatan Taba Penanjung gelar kegiatan penyaluran Bantuan Lansung Tunai (BLT-DD) Tahun Anggaran 2025 kepada sebanyak 17 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Peduli Kesehatan Masyarakat Pemerintah Desa Arga Indah 2 Fasilitasi Kegiatan Posyandu Secara Rutin
Kabar Desa_ Peduli Kesehatan Masyarakat Pemerintah Desa Arga Indah 2 Fasilitasi Kegiatan Posyandu Secara Rutin
APPI Bengkulu Utara Dampingi Warga Tanjung Sari Gelar Aksi Damai di Inspektorat dan Kejaksaan Negeri
Puluhan warga Desa Tanjung Sari, Kecamatan Ulok Kupai, Kabupaten Bengkulu Utara, menggelar aksi damai di Kantor Inspektorat dan Kejaksaan Negeri Bengkulu Utara, Selasa (3/6/2025). Aksi tersebut digelar sebagai bentuk protes atas lambannya penanganan berbagai laporan masyarakat terkait dugaan penyimpangan dana desa. Warga didampingi oleh Asosiasi Pengusaha Pers Indonesia (APPI) Bengkulu Utara.
Desa Pagar Gunung Gelar Musyawarah Pembentukan Koperasi Merah Putih
Kabar Desa_ Pemerintah desa Pagar Gunung Kecamatan Semidang Lagan Kabupaten Bengkulu Tengah menggelar Musyawarah Khusus (Musdesus) pembentukan pengurus Koperasi Merah Putih. Selasa(3/6/2025)
Peta Jalan Transisi Energi Indonesia dinilai Belum Menjawab Persoalan Krisis Iklim
Peta jalan transisi energi yang telah disusun dan dijalankan oleh pemerintah Indonesia dinilai belum mampu menjawab persoalan krisis iklim. Hal tersebut mengemuka dalam diskusi bertema “Krisis Iklim VS Peta Jalan Transisi Energi” yang digelar Kanopi Hijau Indonesia pada 27 Mei 2025.
Average Rating