Ketahanan Pangan Ds. Talang Rasau, ‘Diduga Bibit Ayam Kampung Tidak Lolos Uji Kesehatan’

Read Time:1 Minute, 27 Second

BundaranNews.com_ Program Ketahanan Pangan desa ialah bertujuan untuk meningkatkan konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang, aman, higienis, bermutu, tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, serta berbasis pada potensi sumber daya lokal.

Minimal 20% dari penggunaan dana desa tahun 2024 diutamakan untuk mendukung penguatan ketahanan pangan nabati dan hewani. Langkah yang dapat dilakukan dalam pemanfaatan Dana Desa untuk ketahanan pangan antara lain: memastikan program/kegiatan disepakati dalam musdes, masuk dalam RKP Desa dan APB Desa, serta RKP Desa dan APB Desa dipublikasikan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Hal ini mengisyaratkan pentingnya memprioritaskan keberlanjutan pangan dan hewani dalam perencanaan penggunaan Dana Desa. Sudah barang tentu pihak pemerintahan desa memahami terkait hal tersebut.

Bedahal dengan ketahanan pangan Desa Talang Rasau Kec, Lais Kab, Bengkulu Utara tahun 2024 dengan anggaran yang bersumber dari Dana-Desa 20% yakni sebesar Rp 56.449.200,_ dalam hal pemeliharaan Ayam Kampung dengan jumlah bibit 400 ekor, namun amat disayangkan bibit Ayam banyak yang mati.

Hal ini diungkapkan oleh pihak Ormas BIDIK Provinsi Bengkulu, Pihak Ormas ini sangat menyesalkan kinerja dari Pemerintahan desa Talang Rasau yang mana bibit Ayam banyak yang mati dan jelas ada kerugian keuangan negara.

“Bagaimana bisa nantinya ada keberlanjutan pangan dan hewani dalam perencanaan penggunaan dana desa. Kami sangat menyesalkan kinerja dari Pemdes Talang Rasau ini. Akibat 360 bibit yang mati, jelas ada kerugian negara. Dugaan kami tidak diberi vaksin 3 bulan sekali, vitamin 1 bulan sekali dan pemberian pakan tidak sesuai dengan raf serta bibit ayam tidak lolos uji kesehatan”, jelas Zamhori Haryanto selaku Ketua DPD Ormas BIDIK Provinsi Bengkulu ke awak media.

Lebih lanjut, Zamhori menambahkan, “Seharusnya Sekdes selaku team koordinator Verifikasi, pada saat bibit sampai pertanyakan bibit sudah lolos uji kesehatan atau tidak…”, ucap Ketua Ormas BIDIK Bengkulu.(Red)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Masyarakat Ds. Tanjung Raman Resah dan Mulai Khawatir Akan Dampak Akibat dari Aktivitas Pertambangan Batu Bara
Next post Ormas BIDIK Prov. Bengkulu Bantah Keterangan Ketua BPD Talang Rasau Terkait Ketahanan Pangan Desa