Dunia Pendidikan di Provinsi Bengkulu Diduga Kembali Tercoreng Oleh Oknum Tak Bertanggung Jawab

Read Time:2 Minute, 6 Second

Bundarannews.com_ Tampaknya Dunia Pendidikan di Provinsi Kembali tercoreng akibat ulah dari oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. Pasalnya, di salah satu kampus ternama di Provinsi Bengkulu yakni Universitas Prof Dr Hazairin SH terdapat informasi bahwa ada salah satu mahasisiwi diduga dipersulit nilainya bahkan ujian skripsi tidak diberitahu oleh pihak salah satu fakultas di universitas tersebut.

Entah apa yang menjadi alasan oknum Dekan A dan oknum dosen U tersebut terkesan mempersulit dan bahkan tidak ingin memberitahu waktu ujian skripsi, hingga di lakukan ujian skripsi secara diam-diam oleh oknum Dekan dan oknum Dosen (menyampaikan pesan melalui personal) kepada beberapa mahasiswa lainnya untuk ujian skripsi.

Bahkan, Rektor Unihaz saat di hubungi pada 28 Januari 2023 mengenai adanya informasi yang diterima media terkait adanya Nota protes yang di sampaikan salah satu mahasiswa UNIHAZ terkait perihal adanya dugaan Jual Beli Nilai yang di lakukan oknum dekan salah satu fakultas di UNIHAZ Bengkulu, Jual Beli Buku harga di luar ketentuan dengan modus memberi nilai bagus, Oknum Dekan Fakultas tidak profesional dalam menjalankan tugas, di duga melakukan intimidasi terhadap beberapa masiswa-mahasiswi tanpa alasan yang jelas hingga tidak menerbitkan nilai hasil ujian dan lainnya. Kemudian diduga salah satu oknum dekan fakultas juga memberi nilai A atau bagus terhadap mahasiswa yang tidak pernah ikut mata kuliah, justru Rektor mengarahkan kepada oknum Dekan yang bersangkutan.

Silahkan saja langsung konfirmasi sama dekannya.” Kata Rektor Unihaz.

Seiring berjalannya waktu, nampaknya kisruh terhadap beberapa dugaan tersebut, beberapa oknum dosen dan satu oknum Dekan mulai merasa tidak nyaman atas menyeruaknya informasi tersebut.

Bahkan, salah satu Dosen di Fakultas tersebut menyampaikan bahwa persoalan dan dugaan yang ada sudah ia laporkan ke Kemenristek Dikti, hingga ke Lembaga Layanan Dikti Wilayah II Palembang.

“Itu sudah resmi saya laporkan ke Kemenristek Dikti dan Lembaga Layanan Dikti Wilayah II Palembang. Agar persoalan-persoalan yang ada segera dituntaskan. Karena saya berharap dikampus ini ada penyelesaian, tapi justru saya dan salah satu mahasiswi saya tersebut di intimidasi hingga ada upaya pihak kampus menyingkirkan saya dari kampus ini.” Ungkap salah satu dosen tersebut.

Selain itu ia menjelaskan bahwa mengenai persoalan itu ia menduga sudah kerap terjadi, namun tidak terpublish bahkan tidak ada upaya di selesaikan.

Saya sangat menyayangkan jika Kampus yang besar ini dirusak oleh oknum yang mementingkan kepentingan pribadinya dari pada memikirkan masa depan para mahasiswa, tidak semua mahasiswa dan mahasiswi dikampus ini berasal dari kalangan menengah ke atas. Ini yang membuat saya selaku dosen melakukan tindakan agar adanya perubahan yang lebih baik kedepannya. Kita tidak ingin para oknum ini mencoreng nama kampus ini, karena imbasnya akan fatal.” bebernya.(Red)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post DD Air Sebakul Belum Cair, Ini Alasannya
Next post Koramil 407-03/Talang Empat Berbagi Takjil Berkah Ramadhan 150 Paket Kloter II